Selasa, 16 Februari 2016

Testimoni Orang Berhenti Merokok Karena Vaping

Third Time's the Charm kalo kata orang bule, maksudnya: kali yg ketiga biasanya berhasil. Idiom ini cocok banget dengan usaha saya berhenti merokok dan kaitannya dengan vaping. Saya merokok rutin sejak umur 17 tahun. Djarum Super, GG Filter, A Mild, dan trakhir Dunhill Mild, adalah racun2 yg setia mengisi paru2 selama 24 tahun. Meski gak bisa dibilang perokok berat, karena cuma 10-12 batang sehari, tapi untuk berhenti, susahnya setengah mati.
2012 - Teman sekantor memperkenalkan saya dengan rokok elektrik. Bentuknya mirip rokok beneran, diaktivasi dengan hisapan mulut, dan ujungnya ada led merah yg menyala, mensimulasikan api rokok. Bener2 mirip. Nah, inilah saatnya berhenti merokok, pikir saya waktu itu. Lsg beli 2 set, merk-nya e-health cigarette. Sempet pake sekitar 2 minggu (walau tetap diseling dengan rokok tembakau), ketika akhirnya saya sadar: saya mengalami sakit kepala hebat hampir tiap hari sejak ngisep rokok elektrik ini. Gak ngerti knp, mungkin liquidnya blm dibikin dgn standar yg baik. Saya kembali ke rokok tembakau, sakit kepala hilang, dan usaha pertama saya berhenti merokok pun gagal.
2014 - seiring berkembangnya rokok elektrik (skr disebut pv), serta maraknya device, liquid, dan komunitasnya, keinginan untuk berhenti merokok muncul lg. Saya beli Kangertech Emow, dan bbrp botol Liqua. Wow, kepala gak pusing kali ini, mantap lah saya pikir, harus berhasil kali ini. Sekitar 3 bulan saya berhasil ngurangin rokok sampe ke tingkat 1-2 batang sehari, meski emang blm pernah bener2 berhenti. Liqua awal2nya emang enak, tp kok lama2 jd aneh rasanya, premium liquid saya yg pertama (dan terakhir waktu itu) adalah DK Butterscotch, harganya 210rb. Waktu DK abis, saya jd ogah2an ngisep Liqua lg, dan untuk beli DK lg juga berat waktu itu. Lama2 penggunaan pv berkurang, dan konsumsi rokok perhari meningkat, sampe akhirnya saya total berhenti vaping dan kembali membakar rokok tembakau. Gagal lagi.
2016 - Resolusi tahun baru: Berhenti ngerokok! Kabar baiknya, harga premium liquid drop hingga mungkin 50% sejak terakhir saya beli. MOD2 dan RDA2 baru makin canggih. Saya ambil Cuboid, VTC Mini, Kennedy RDA, Velocity Mini RDA, untuk menikmati premium liquid yg banyak banget: lokal dan interlokal. Rasanya seperti Wine Tasting, sebuah kegiatan yg hanya dapat ditonton di tv atau dibaca di majalah lifestyle oleh muslim seperti saya yg diharamkan minum wine. Belajar ngutak ngatik coil dan kapas, belajar lung inhale, steeping liquid, dan aktivitas2 vaping lain (liquid tasting terutama) membuat saya lupa untuk ngerokok. 1 bulan lalu, 1 batang rokok terakhir saya keluarkan dari bungkusnya, saya bakar, saya hisap, dan saya mengernyitkan dahi karena rasanya gak enak. Saya tidak pernah beli rokok lg sejak saat itu.
1 bulan tanpa rokok mungkin hal yang cupu bagi senior2 disini yg sudah tahunan berhenti merokok. Tp buat saya, ini adalah pertama kali dalam 24 tahun saya benar2 lepas dari jerat tembakau selama 1 bulan penuh. Saya berharap ini bukan cuma euphoria sesaat, seperti idiom diatas, ini usaha yg ketiga, dan semoga yg terakhir. Dengan support dari senior2 disini: Saya harus berhasil!

Testimoni Orang Berhenti Merokok Karena Vaping Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ardy

0 komentar:

Posting Komentar